Senin, 07 Mei 2012

Aku sadar tentang pentingnya pendidikan

    Cerita ini terinspirasi dari kekasih temanku yang selalu mementingkan hobbynya dari pada sekolahnya..Semoga dia menyadari tentang pentingnya dunia pendidikan..
Simaklah cerita berikut…:)

Matahari bersinar terang,udara pagi sangat sejuk merasuk ke dalam sukma kalbuku.Tapi aku tak berniat bangun sedikit pun dari tempat tidurku yang sangat menghangati tubuhku.Aku terus menyelimuti tubuhku dengan selimut kesayanganku.Hingga akhirnya cahaya matahari marah padaku dan mulai memasuki celah-celah kamarku.Silaunya tak mampu ku kendalikan.Aku punberanjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi.
      Beberapa menit kemudian suara lantang dan keras memanggil namaku dari luar kamarku.Tidak salah lagi dia adalah mama yang selalu mengusahakanku untuk menjadi anak yang baik.Tapi mengapa hati ini selalu menantang niat baiknya mama..???Aku tak tahu.Aku pun keluar dari kamar menggunakan seragam sekolah yang tak begitu rapi..Aku sudah punya niat untuk bolos bersama teman-temanku..Bagiku “AKU SANGAT MENCINTAI HOBBYku”Aku rela bolos untuk hobby balapku itu bahkan aku rela menantang semua niat baik mamaku untuk hobbyku itu.
”TUHAN,,maafkan hambamu ini yang selalu menuruti segala hawa nafsunya.
     “RONYYYY????!!!....sarapan pagi sudah siap untukmu nakk…”teriak mama yang sangat menyayangiku..
     Tanpa menjawab apa-apa aku langsung menyerbu nasi goreng yang sudah siap di atas meja..
      “lohh,,,!!!kok kamu tidak pake dasi nak…???Truss,,topi kamu mana..???Inikan hari senin seharusnya kamu harus lebih rapi nak..”Tanya mama khawatir..
       Mama trus mengkhawatirkanku hingga aku mulai bosan dan menyentakkan sendok di atas meja..Aku beranjak dari tempat dudukku kemudian pergi tanpa pamit..Mama tahu kalau aku marah padanya..Sudah berkali-kali aku berkata padanya kalau aku ini bukan anak kecil lagi yang terus dikhawatirkan..
      Dengan motor balapku aku menelusuri jalan yang sudah dipenuhi oleh para pengendara..Laju motorku sangat cepat dan tanpa aku sadari aku menginjak rem tiba-tiba..Aku tak tahu mengapa aku melakukan semua itu.Padahal tempat yang aku singgahi itu bukan sekolahku.Aku pun turun dari motor dan duduk di tengah teman-temanku yang sudah terkenal nakal.
      Selama beberapa hari aku melakukan hal serupa seperti pada hari itu.Bagiku semua itu adalah kebiasaan buruk.Aku tak pernah lagi mamikirkan sekolahku apalagi harus memikirkan tugas dan PR yang sudah menumpuk.Aku tak seperti dengan pelajar lainnya yang selalu dipusingi dengan tugasnya masing-masing.Padahal sampai detik ini statusku masih sebagai seorang pelajar di SMA Neg. 3 Takalar.
 Dua hari lagi adalah hari yang kedua mingguku tidak hadir kesekolah padahal aku selalu meminta izin kepada ibu tercinta untuk ke sekolah,dia pun tak pernah segan memberiku uang jajan yang lebih dari cukup.Namun aku tak pernah bias memenuhi semua keinginannya.
         Aku selalu mengikuti balapan liar namun terkadang aku kalah.Aku tak tahu apa penyebabnya mungkin karena aku dosa pada keluargaku.Teman-temanku selalu menasehatiku agar aku bisa mengikuti pelajaran di sekolah seperti dulu.Tapi aku tak pernah mendengarkannya apalagi ingin melakukan semua itu..Sudah kubilang aku sangat mencintai hobby balapku dan aku takan berhenti untuk balapan hingga aku sukses nanti..
      Jarum jam terus berputar,hingga menunjukkan pukul 11 malam..Aku mengetuk pintu rumah namun tak ada jawab sedikitpun dan ternyata pintunya tidak terkunci..Aku pun masuk ke dalam rumah dan tiba-tiba mama,papa dan satu orang lagi yang sangat begitu kukenal hadir di tempat itu.Dan ternyata dia adalah ibu “HADIJAH”.Wali kelasku yang selalu mengajariku tentang pentingnya pendidikan..
     Mereka semua menungguku hingga larut malam dan memberikan sejuta nasehat untukku..
   “Nakk,,mama sudah tahu apa yang terjadi padamu selama ini…Sungguh mama sangat kecewa..”kata mama sambil meneteskan air mata.
   Aku hanya terdiam mendengar nasehat dari mereka.Ini pertama kalinya aku melihat mama menangis karena diriku yang sudah mengecewakannya.Dan tanpa aku sadari kakiku melangkah kehadapan mama mengucap kata maaf dan bersimpung dihadapannya…
      “Mama…aku janji mulai detik ini aku akan berubah menjadi anak yang berbakti seperti yang mama inginkan..”Aku menangis sambil menundukkan kepala dipangkuan mamaku…
         Suasana malam itu begitu hening..Hingga akhirnya aku sadar tentang pentingnya pendidikan dan hobby hanya sebagai sampingannya.Aku sadar “Kita takan pernah berhasil tanpa doa dan restu orang tua”.
        Sejak kejadian itu aku mulai rajin ke sekolah dan menjalankan tugasku sepenuhnya sebagai seorang pelajar…