Cerita
ini terinspirasi dari kekasih temanku yang selalu mementingkan hobbynya dari
pada sekolahnya..Semoga dia menyadari tentang pentingnya dunia
pendidikan..
Simaklah cerita berikut…:)
Matahari bersinar terang,udara pagi sangat sejuk merasuk ke
dalam sukma kalbuku.Tapi aku tak berniat bangun sedikit pun dari tempat tidurku
yang sangat menghangati tubuhku.Aku terus menyelimuti tubuhku dengan selimut
kesayanganku.Hingga akhirnya cahaya matahari marah padaku dan mulai memasuki
celah-celah kamarku.Silaunya tak mampu ku kendalikan.Aku punberanjak dari
tempat tidurku menuju kamar mandi.
Beberapa menit kemudian suara lantang dan
keras memanggil namaku dari luar kamarku.Tidak salah lagi dia adalah mama yang
selalu mengusahakanku untuk menjadi anak yang baik.Tapi mengapa hati ini selalu
menantang niat baiknya mama..???Aku tak tahu.Aku pun keluar dari kamar
menggunakan seragam sekolah yang tak begitu rapi..Aku sudah punya niat untuk
bolos bersama teman-temanku..Bagiku “AKU SANGAT MENCINTAI HOBBYku”Aku rela
bolos untuk hobby balapku itu bahkan aku rela menantang semua niat baik mamaku
untuk hobbyku itu.
”TUHAN,,maafkan hambamu ini yang selalu menuruti segala hawa
nafsunya.
“RONYYYY????!!!....sarapan pagi sudah siap
untukmu nakk…”teriak mama yang sangat menyayangiku..
Tanpa menjawab apa-apa aku langsung
menyerbu nasi goreng yang sudah siap di atas meja..
“lohh,,,!!!kok kamu tidak pake dasi
nak…???Truss,,topi kamu mana..???Inikan hari senin seharusnya kamu harus lebih
rapi nak..”Tanya mama khawatir..
Mama trus mengkhawatirkanku hingga aku
mulai bosan dan menyentakkan sendok di atas meja..Aku beranjak dari tempat
dudukku kemudian pergi tanpa pamit..Mama tahu kalau aku marah padanya..Sudah
berkali-kali aku berkata padanya kalau aku ini bukan anak kecil lagi yang terus
dikhawatirkan..
Dengan motor balapku aku menelusuri jalan
yang sudah dipenuhi oleh para pengendara..Laju motorku sangat cepat dan tanpa
aku sadari aku menginjak rem tiba-tiba..Aku tak tahu mengapa aku melakukan
semua itu.Padahal tempat yang aku singgahi itu bukan sekolahku.Aku pun turun dari
motor dan duduk di tengah teman-temanku yang sudah terkenal nakal.
Selama beberapa hari aku melakukan hal serupa
seperti pada hari itu.Bagiku semua itu adalah kebiasaan buruk.Aku tak pernah
lagi mamikirkan sekolahku apalagi harus memikirkan tugas dan PR yang sudah
menumpuk.Aku tak seperti dengan pelajar lainnya yang selalu dipusingi dengan
tugasnya masing-masing.Padahal sampai detik ini statusku masih sebagai seorang
pelajar di SMA Neg. 3 Takalar.
Dua hari lagi adalah
hari yang kedua mingguku tidak hadir kesekolah padahal aku selalu meminta izin
kepada ibu tercinta untuk ke sekolah,dia pun tak pernah segan memberiku uang
jajan yang lebih dari cukup.Namun aku tak pernah bias memenuhi semua
keinginannya.
Aku selalu mengikuti balapan liar
namun terkadang aku kalah.Aku tak tahu apa penyebabnya mungkin karena aku dosa
pada keluargaku.Teman-temanku selalu menasehatiku agar aku bisa mengikuti
pelajaran di sekolah seperti dulu.Tapi aku tak pernah mendengarkannya apalagi
ingin melakukan semua itu..Sudah kubilang aku sangat mencintai hobby balapku
dan aku takan berhenti untuk balapan hingga aku sukses nanti..
Jarum jam terus berputar,hingga
menunjukkan pukul 11 malam..Aku mengetuk pintu rumah namun tak ada jawab
sedikitpun dan ternyata pintunya tidak terkunci..Aku pun masuk ke dalam rumah
dan tiba-tiba mama,papa dan satu orang lagi yang sangat begitu kukenal hadir di
tempat itu.Dan ternyata dia adalah ibu “HADIJAH”.Wali
kelasku yang selalu mengajariku tentang pentingnya pendidikan..
Mereka semua menungguku hingga larut malam
dan memberikan sejuta nasehat untukku..
“Nakk,,mama sudah tahu apa yang terjadi
padamu selama ini…Sungguh mama sangat kecewa..”kata mama sambil meneteskan air
mata.
Aku hanya terdiam mendengar nasehat dari mereka.Ini pertama kalinya aku
melihat mama menangis karena diriku yang sudah mengecewakannya.Dan tanpa aku
sadari kakiku melangkah kehadapan mama mengucap kata maaf dan bersimpung
dihadapannya…
“Mama…aku janji mulai detik ini aku akan berubah menjadi anak yang
berbakti seperti yang mama inginkan..”Aku menangis sambil menundukkan kepala
dipangkuan mamaku…
Suasana malam itu begitu hening..Hingga akhirnya aku sadar tentang
pentingnya pendidikan dan hobby hanya sebagai sampingannya.Aku sadar “Kita
takan pernah berhasil tanpa doa dan restu orang tua”.
Sejak kejadian itu aku mulai rajin ke sekolah dan menjalankan tugasku
sepenuhnya sebagai seorang pelajar…